Rabu 06/08 bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Perbekel Desa Penglumbaran, dilaksanakan Peningkatan Kapasitas BudidayaTanaman Talas (Ketahanan Pangan). Acara dihadiri oleh Sekretaris Desa Penglumbaran, Narasumber dari Dinas Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Susut, serta Peserta pelatihan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Desa Penglumbaran, bahwa nya kegiatan ini bersumber dari Dana Desa. Diharapkan peserta pada hari ini dapat menyimak materi dengan baik agar nanti nya ilmu yang di dapat pada hari ini dapat ditularkan kepada masyarakat luas. Dipilihnya tanaman talas dikarenakan Talas, keladi, atau seratah (Colocasia esculenta L.) adalah tumbuhan penghasil umbi-umbian yang cukup penting. Tanaman ini berasal dari suku talas-talasan atau Araceae.Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak zaman purba, bahkan pada zaman sebelum padi ditanam orang.Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Tiongkok, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat.Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua daerah.
Talas terutama ditanam untuk dimakan umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting. Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya, sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Memakan talas tak boleh berlebihan, karena ia mengandung getah yang mengakibatkan gatal. Terlalu banyak memakan talas menimbulkan rasa begah dan gangguan pencernaan.[10] Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.