Patung yang terbuat dari akar bambu yang dijual di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 di Taman Budaya, Denpasar, diminati turis asing. "Patung buatan perajin dari Bangli itu ternyata mendapat perhatian besar para pengunjung, termasuk wisatawan asing yang datang ke arena perhelatan seni tahunan di Pulau Dewata," kata panitia PKB Anak Agung Gede Raka di Denpasar, Bali, Selasa (1/7).
Rumpun akar bambu berukuran lebih besar dibuat dalam bentuk ukiran dengan desain sesuai imajinasi pemahatnya seperti berbentuk kelompok menusia yang dipahat berupa topeng lengkap dengan rambut, kumis, dan jenggot dikelilingi monyet. Patung itu berbentuk sangat lucu yang cocok untuk hiasan rumah. Patung atau topeng dengan muka manusia berparas sudah tua laku keras.
"Tidak ada rotan akar pun jadi, itu pepatah yang cukup populer, dimanfaatkan secara nyata oleh pengrajin Bali dengan memproduksi patung berbahan baku dari akar bambu untuk ekspor," kata eksportir aneka kerajinan Bali Made Murja.
Ia yang pemilik toko aneka barang kerajinan termasuk patung akar bambu di kawasan wisata Ubud mengaku pernah kekurangan persediaan berkat banyaknya pesanan yang datang dari rekan bisnisnya di luar negeri terutama Australia, Jepang, dan AS. Kreativitas perajin itu muncul akibat kayu bahan baku patung maupun aneka kerajinan lainnya keberadaannya semakin langka, maka mereka (perajin, red) mengalihkan perhatian dengan memanfaatkan akar bambu ternyata disenangi konsumen mancanehara.
Akar bambu yang selama ini banyak berada di daerah perdesaan merupakan barang yang tidak berguna, ternyata bisa dibentuk menjadi barang seni seperti bebek, ayam, burung, babi untuk pasar ekspor. Patung berbahan baku akar bambu umumnya berukuran kecil dan menengah sehingga seorang importir memesan patung jenis ini berjumlah ribuan buah, maka dalam sebulan puluhan ribu patung dari akar bambu dikapalkan ke konsumen di mancanegara.
"Kerajinan tangan berupa patung yang terbuat dari akar bambu atau kerap disebut bamboo root handycraft" tetap disenangi turis asing, terbukti ribuan hasil kerajinan tangan ini diekspor setiap bulan," kata Made Murja.
Kerajinan akar bambu juga tumbuh subur di kalangan perajin di Kabupaten Bangli, Gianyar dan tempat lainnya di Bali dengan memanfaatkan bahan baku dari barang yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi selama ini.
Herman hermawan |
---|
06 Agustus 2022 13:31:21 Ingin mengembangkan market akar bambu |