ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa kerap menerima diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang. Padahal, dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak meresahkan atau membahayakan orang lain seperti anggapan umum.
ODGJ mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain.
Meski demikian, ada pula ODGJ yang dapat hidup normal dengan pengobatan atau terapi yang rutin. Sayangnya, masih banyak ODGJ yang belum mendapatkan penanganan, sehingga penyakit yang dideritanya semakin parah.
Kurangnya informasi dan pemahaman mengenai penyakit jiwa membuat banyak orang sering kali memperlakukan ODGJ dengan kurang baik. Tak sedikit juga ODGJ di Indonesia yang masih dipasung atau dikurung karena dianggap dapat membahayakan dirinya dan orang lain.
Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Dengan menjalani pengobatan yang tepat, ODGJ pun bisa memiliki kualitas hidup yang baik.
Beberapa Gangguan yang Sering Dialami ODGJ
Ada banyak jenis gangguan atau penyakit jiwa yang dapat dialami oleh ODGJ, di antaranya:
- Gangguan kecemasan
2. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
3. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
4. Gangguan kepribadian
5. Gangguan bipolar
6. Depresi
7. Skizofrenia
Rabu 22/09 bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Perbekel Desa Penglumbaran diadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) lintas sector di masyarakat mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan gangguan jiwa. Kegiatan dilaksanakan oleh Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI berkerja sama dengan Puskesmas Susut I yang disambut baik oleh Perbekel Desa Penglumbaran.
Acara dihadiri oleh Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI, Perbekel Desa Penglumbaran I Wayan Artawan, Bandesa Adat Mancingan, Kelian Banjar Seribatu, Kelian Banjar Mancingan, Kelian Adat Seribatu, Kelian Adat Mancingan, Perwakilan Kader Kesehatan Banjar Seribatu, Perwakilan Kader Kesehatan Bnajar Seribatu, Kasi Kesra Desa Penglumbaran serta perwakilan LPM Desa Penglumbaran.
Tidak hanya dilakukan Focus Group Dicussion tetapi juga dilakukan kunjungan ke lapangan dalam rangka mengetahui sejauh mana peran serta keluarga, lingkungan serta pemerintah dalam menangani warga yang mengalami gangguan jiwa. Dalam kesempatan ini juga dilakukan pengumpulan data penelitian agar Tindakan-tindakan selanjutnya lebih efektif, efisien serta tepat sasaran.